Selasa, 01 April 2014

Alasan SKL merawat murai batu mabung tanpa kroto

Alasan SKL merawat murai batu mabung tanpa kroto

Sebagian besar pemilik murai batu biasanya memberi kroto dalam jumlah banyak ketika burungnya mabung. Alasannya, burung membutuhkan pakan berkadar protein tinggi untuk merontokkan bulu lama dan menumbuhkan bulu baru. Karena kroto berdampak pada meningkatnya birahi burung, beberapa penggemar (khususnya pemain) meredamnya dengan ulat bambu. Nah, Ir H Syamsul Saputro –pemilik SKL Bird Farm Jatibarang, Indramayu– memiliki tips menarik dalam merawat murai batu selama mabung, yaitu menyetop pemberian kroto !!!
murai batu mabung
SKL menerapkan perawatan murai batu mabung tanpa kroto.
—-
Seperti diketahui, semua jenis burung selama mabung membutuhkan pakan berkadar protein tinggi. Sebab proses pergantian bulu, sejak awal rontok hingga tumbuhnya bulu baru secara lengkap, akan menyerap 25 persen dari total protein yang ada dalam tubuh burung.
Kalau pakan miskin protein, maka burung bakal memanfaatkan beberapa bagian tubuhnya yang kaya protein seperti jaringan-jaringan otot (awam biasa menyebutnya daging) agar proses mabung tetap lancar. Akibatnya, burung menjadi kurus ketika aktivitas kesehariannya justru tak terlalu banyak.
Bulu-bulu, termasuk selongsong bulu, terdiri atas lebih dari 90% protein, selebihnya kalsium, fosfor, dan unsur lainnya. Protein yang paling dominan dalam hal ini adalah keratin: salah satu jenis asam amino terpenting untuk pertumbuhan bulu (unggas) dan rambut (manusia).
Pemahaman inilah yang membuat sebagian besar penggemar murai batu memberikan kroto dalam jumlah banyak, melebihi porsi harian, ketika burung memasuki masa mabung. Om Syamsul memiliki pemikiran tersendiri, yang menurut analisis Om Kicau bisa dibenarkan secara ilmiah.
Dengan hati-hati, Om Syamsul mengatakan, “Maaf ya, ini versi SKL. Apabila murai batu mau makan voer, maka selama mabung saya stop dulu pemberian kroto”.
Menurut Om Syamsul, kroto bisa menghambat proses mabung pada murai batu. Artinya, ambrolnya tidak terlalu bagus. “Yang bagus kan bisa brooolll begitu. Pemberian kroto juga berpotensi membuat burung mengalami over-weight. Sebab, selama mabung, otomatis burung seperti disekap alias tidak banyak beraktivitas di dalam sangkar,” jelasnya.
Karena itu, sejak bulu-bulu halus mulai jatuh, murai batu yang ada di SKL Bird Farm segera menjalani perawatan khusus mabung, tanpa menggunakan kroto sama sekali. Kroto baru diberikan ketika bulu ekor sudah jatuh semua, dan mulai tumbuh bulu ekor baru sepanjang 0,5 cm.
Bagaimana dengan logika burung mabung membutuhkan pakan berkadar protein tinggi? Nah, inilah yang sering luput dari pemikiran kita semua. Di atas sudah dijelaskan, pemberian kroto pada murai batu mabung bisa distop, sepanjang burung mau makan voer.
Ya, voer inilah yang sering kita lupakan. Jika Anda membeli voer bermerek, pasti dalam kemasannya tercantum kandungan / kadar protein. Sepanjang kadar protein dalam voer berada dalam kisaran 12 – 18%, maka burung tidak dapat disebut kekurangan protein, dan itu sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan gizinya, baik selama mabung maupun di luar kondisi mabung.
Apalagi murai batu selama mabung tetap diberi jangkrik yang kaya protein. Bahkan untuk mencegah over birahi, Om Syamsul melakukan pengurangan porsi jangkrik. Misalnya, kalau porsi harian semula 5/5, maka selama mabung dikurangi menjadi 3/3. “Tetapi kalau porsi harian semula 3/3, ya tak perlu dikurangi lagi,” tuturnya.
Perawatan mabung seperti inilah yang diterapkan Om Syamsul dan Tim SKL Bird Farm lainnya selama bertahun-tahun, baik untuk burung indukan, burung prospek, maupun burung lomba.
Nyatanya, tidak ada efek negatif dari apa yang dilakukannya seperti ini. Bahkan beberapa produknya moncer di even akbar. Misalnya Rudox SKL 670 yang menjuarai Galamedia Cup X di Bandung (13/10), kemudian berganti nama menjadi Rock’n Roll dan menjuarai Jayakarta Cup 2013 (3/11).
Tanda-tanda murai batu bakal mabung
Murai batu yang mulai mendekati masa mabung bisa dicermati dari penampilan bulu-bulunya yang terlihat mengering. Hal ini sering dibarengi dengan perubahan perilaku yang sangat mencolok, yaitu burung lebih sering berdiam diri, dengan leher ditekuk seperti burung kurang sehat.
Bedanya, selera makan murai batu masih bagus. Kotoran (feces) burung juga masih bagus (keras). Di samping itu, burung juga mulai jarang berbunyi.
Jika Anda menjumpai murai batu yang menunjukkan gejala-gejala tersebut, tindakan pertama yang harus dilakukan adalah segera mengerodong sangkarnya. “Murai jangan lagi dimandikan, dan jangan pula dijemur. Pantau kondisi kotorannya,” pesan Om Syamsul.
Mengapa harus memantau kotorannya? Sebab, kalau sampai beberapa hari ke depan kotoran masih bagus, maka murai batu positif bakal mabung. Kalau kotoran mulai encer, burung sebenarnya bukan mau mabung, tetapi ada indikasi sakit. Keduanya sama-sama membutuhkan penanganan awal: full kerodong.
Nah, begitu kotorannya tetap bagus, maka sekitar 2 minggu berikutnya akan terlihat beberapa helai bulu sayap dan bulu-bulu halusnya mulai berjatuhan. Jika ini terjadi, maka ikuti tips selanjutnya.
Murai batu mabung
Murai batu mabung tidak memiliki selera mandi.
—-
Tips perawatan MB mabung ala SKL
Berikut ini perawatan murai batu selama mabung versi SKL Bird Farm, begitu menjumpai bulu sayap dan bulu-bulu halusnya mulai berjatuhan:
  • Burung tetap dalam kondisi full kerodong.
  • Jika memungkinkan, isolasikan murai batu dari suara burung sejenis, agar proses mabungnya lancar dan tidak tersendat-sendat.
  • Begitu melihat tanda-tanda murai batu mabung, Anda juga dapat memberinya BirdMolt-Pre untuk memastikan rangkaian proses moulting bakal lancar hingga tumbuhnya tunas bulu.
  • Burung diperdengarkan burung master, atau istilahnya dimaster ulang, karena masa mabung merupakan kesempatan terbaik untuk memperbaiki dan menyempurnakan isian murai batu.
  • Stop pemberian kroto. Alasan sudah dijelaskan di bagian sebelumnya.
  • Kroto mulai diberikan lagi ketika semua bulu ekornya sudah jatuh, serta mulai tumbuh bulu ekor baru, dengan panjang sekitar 0,5 cm. Saat itu, Anda juga bisa memberinyaBirdMolt-Post, untuk memastikan bulu baru nantinya tumbuh sempurna (optimal), mengkilap, sehat, dan rapi.
  • Selama mabung, porsi jangkrik diturunkan hingga level 3 ekor pagi dan 3 ekor sore hari.
  • Hindari pemberian ulat hongkong selama mabung. Jadi, cukup jangkrik dan voer saja.
  • Apabila burung drop, Anda tak usah panik. Justru kondisi drop diperlukan agar proses rontok bulu bisa lebih cepat.
  • Sangkar cukup dibersihkan 4 hari sekali.
  • Air minum perlu diganti setiap hari.
  • Selama mabung, usahakan jangan terlalu sering melihatnya. Sebab burung mabung sangat membutuhkan ketenangan.
  • Burung jangan dimandikan dulu selama masih merontokkan bulu-bulunya. Sekali lagi, hal ini untuk mempercepat proses rontoknya bulu. Alasan lain, burung sebenarnya tidak memiliki selera mandi selama kondisinya tidak fit.
  • Jika bulu ekor baru sudah tumbuh sekitar 5 cm, murai batu boleh dimandikan, itupun hanya seminggu sekali dulu, sambil melihat kondisi burung dan kondisi cuaca juga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar