Kamis, 24 April 2014

Perawatan kacer bakalan agar rajin bunyi

Perawatan kacer bakalan agar rajin bunyi

Beberapa penggemar kacer, khususnya pemula, sering menanyakan perawatan burungnya yang masih bakalan agar rajin bunyi. Mereka sangat ingin agar momongan barunya, yang belum dewasa, bisa cepat bunyi dan kelak menjadi rajin bunyi. Yang perlu ditekankan di sini adalah tidak ada yang instan dalam menjadikan kacer Anda rajin bunyi, kecuali dengan caratake-over alias membeli burung yang sudah beberapa kali jawara di arena lomba. Konsekuensinya, harganya mahal banget. Kalau Anda telaten dan sabar dalam merawat, kemudian burung nantinya gacor, tentu ini menjadi kepuasan batin tersendiri. Dan, inilah makna sejati dalam menjalankan hobi burung kicauan.
images
Merawat kacer bakalan, yang berasal dari tangkapan hutan, diperlukan tahap prakondisi terlebih dulu sebelum Anda berharap burung nantinya rajin bunyi. Sebagaimana perawatan jenis burung bakalan lainnya, tahap prakondisi ini terdiri atas proses penjinakan dan melatih burung agar mau makan voer.
Proses penjinakan kacer bakalan
Penjinakan kacer bakalan, khususnya yang berasal dari tangkapan hutan, harus dilakukan kalau  Anda tak ingin repot dalam rawatan hariannya. Adapun untuk anakan atau kacer muda yang Anda peroleh dari penangkar tak memerlukan proses penjinakan, kecuali proses adaptasi lingkungan, dari lingkungan lama (farm atau tempat penangkaran) ke lingkungan di sekitar rumah Anda.
Burung yang belum jinak bukan hanya akan merepotkan dalam perawatan harian, tetapi juga tidak memungkinkan untuk dilombakan. Jadi, penjinakan kacer bakalan tangkapan hutan menjadi sebuah keniscayaan,
Kacer yang masih giras / belum jinak, tidak akan bisa sepenuhnya mengeluarkan suaranya secara maksimal dalam lingkungan rumah. Sebab burung akan takut melihat orang, termasuk Anda selaku pemiliknya. Ia juga akan stres saat mendengar suara-suara di sekitar rumah, yang asing dalam pendengarannya, seperti bunyi mesin cuci, suara televisi yang terlalu keras, kucing yang menerornya, dan sebagainya.
Untuk menjalankan program penjinakan kacer bakalan yang masih giras, Anda bisa mengikuti panduannya di sini.
Melatih burung makan voer
Langkah ini juga menjadi kelaziman dalam pemeliharaan kacer bakalan hasil tangkapan hutan. Tetapi tidak perlu dilakukan apabila Anda memperoleh burung dari hasil penangkaran.
Sebagian kicaumania memang lebih senang membeli kacer bakalan, karena harganya lebih murah daripada burung yang sudah jadi. Jika burung dalam kondisi belum ngevoer, harga biasanya lebih miring daripada burung yang sudah terbiasa makan voer. Konsekuensinya, Anda harus melatihnya agar mau makan voer.
Untuk melatih kacer bakalan agar mau makan voer, Om Kicau sudah memberikan beberapa tips  yang bersifat umum untuk berbagai  jenis burung kicauan. Coba cek beberapa arsip artikel di bawah ini :
Tahapan membuat burung rajin berkicau
Jika kedua tahapan di atas sudah dilalui, proses berikutnya tentu menjadi  lebih mudah, yaitu bagaimana membuat burung menjadi rajin berkicau. Dalam tahapan ini, salah satu aspek terpenting adalah memberikan pakan tambahan atau extra fooding (EF) yang mempunyai kandungan protein tinggi.
Untuk kacer, bahan pakan dari EF yang kaya protein antara lain jangkrik, belalang, dan cacing tanah. Pakan berprotein tinggi tersebut bisa diberikan dalam jumlah cukup banyak, namun bisa dilakukan variasi menu, serta disesuaikan pula dengan karakter burung masing-masing.
Sbagai contoh, jika Anda memberikan jangkrik dalam jumlah banyak, maka pemberian cacing cukup setengah atau seperempat porsi jangkrik. Sebaliknya, jika cacing tanah diberikan dalam jumlah cukup banyak, maka jangkrik cukup setengah atau seperempat porsi cacing tanah. Sebab kedua bahan pakan hidup ini sama-sama kaya protein. Jika keduanya diberikan dalam porsi banyak dalam waktu bersamaan, maka burung mudah sekali mengalami over birahi (OB).
Kacer sama dengan jenis anis yang menyukai cacing tanah
Sebagaimana anis, kacer juga menyukai cacing tanah.
Sebenarnya kroto pun bisa diberikan kepada kacer. Namun silakan dipertimbangkan baik dan buruknya untuk kacer Anda. Sebab kroto bisa memberi efek berbeda pada individu kacer yang berbeda pula (silakan cek masalah tersebut di sini).
Bukan berarti kacer tidak perlu diberi kroto dalam rawatan hariannya. Om Khadafi pun memberikan 2 sendok kroto setiap hari kepada kacer Rincong miliknya. Tetapi, sekali lagi, semua itu berdasarkan treatment dari masing-masing pemilik setelah mengenali karakter burungnya.
Oh ya, ketika memberikan EF seperti jangkrik atau cacing tanah, Anda pun bisa memanfaatkan momen ini untuk melakukan pe-de-ka-te terhadap kacer bakalan yang baru dibeli. Maksudnya, Anda bisa memberikannya melalui media tertentu, misalnya lidi, atau kalau perlu langsung dari jari-jari Anda yang masuk ke dalam sangkar burung.
Cara ini akan membuat kacer menjadi jinak lalat, bahkan lama-lama bisa menciptakan hubungan batin tersendiri. Kalau kita amati video di youtube, banyak sekali burung kicauan yang memiliki hubungan batin yang dekat dengan pemiliknya, mulai dari murai batu, kacer,branjangangelatik wingko, dan sebagainya. Jadi, bukan hanya burung paruh bengkok saja yang bisa menjalin hubungan batin dengan pemilik atau perawatnya.
Perlukah suplemen untuk menggacorkan burung?
Pertanyaan ini kerap dilontarkan beberapa kicaumania dalam beberapa forum. Mereka sering menyangsikan kemanfaatan vitamin dan mineral untuk burung kicauan, dengan alasan yang sangat konyol: “Bukankah burung di alam liar tidak pernah mendapat vitamin dan mineral, tetapi toh tetap bisa berkicau”.
Saya menyebutnya sebagai alasan konyol, karena burung di alam liar secara naluriah sudah memiliki preferensi terhadap bahan pakan tertentu yang mengandung vitamin, mineral, protein, energi metabolisme, dan zat gizi (nutrisi lainnya). Kalau Anda lihat ayam di jalan-jalan kampung sering mematuki tanah, itu merupakan contoh bagaimana unggas punya naluri untuk mencukupi kebutuhan mineral yang diperolehnya dengan mengorek-ngorek remahan tanah, dan sebagian akan dimakannya.
Tetapi ketika burung dipelihara dalam sangkar / kandang, sifat naluriah itu jelas tidak ada. Ia sangat tergantung dari pakan yang Anda berikan. Ketika bahan pakan tidak mencukupi semua kebutuhan nutrisinya, khususnya vitamin dan mineral, ia tidak bisa berbuat apa-apa kecuali pasrah dan ikhlas menjalani takdirnya di tangan sang pemilik.
Satu-satunya cara untuk memastikan burung kecukupan vitamin dan mineral (dalam pengertian seluruh jenis vitamin dan mineral yang paling esensial) ya dengan memberikan suplemen, atau asupan di luar pakan utama (voer) dan pakan tambahan seperti jangkrik, cacing tanah, belalang, dan sebagainya.
Kalau Anda baca artikel di sejumlah tabloid burung , sebagian besar burung lomba pun rutin diberi multivitamin dan/atau multimineral sebagai bagian integral dari perawatan hariannya. Itu sebabnya, Om Kicau selalu menganjurkan pemberian multivitamin seperti BirdVit (cukup 2-3 kali seminggu) dan multimineral seperti BirdMineral (1-2 kali semingg) kepada kacer atau jenis burung kicauan lainnya.
Kecukupan vitamin, khususnya vitamin C, sangat menentukan kondisi burung apakah fit atau tidak. Sedangkan vutamin lain dan juga mineral umumnya untuk menunjuang kesempurnaan metabolisme tubuh, serta menghindari gangguan kesehatan / penyakit tertentu. Jika burung dalam kondisi fit, maka potensi stres bisa ditekan, dan pada saatnya nanti dia akan rajin berbunyi.
Ada sebagian pembaca yang bertanya, apakah pemberian TestoBirdBooster (TBB), yang kini banyak digunakan para kicaumania dan sebagian besar telah memberikan hasil positif, bisa diterapkan pada burung bakalan termasuk kacer? Boleh saja, sepanjang umurnya sudah lebih dari 2,5 atau 3 bulan.
Ada juga yang bertanya, apakah pemberian BirdVit bisa dilakukan bersamaan dengan TBB? Dianjurkan untuk memberikannya pada hari yang berlainan. Sebab, absorbsi atau proses penyerapan zat-zat yang terkandung dalam satu produk biar berjalan sempurna dulu di dalam tubuh burung, dan biasanya memiliki interval 12 – 14 jam.
Aktivitas mandi, jemur, dan rawatan lainnya

Jika aspek pakan sudah dijalankan dengan baik, tugas berikutnya adalah menjalankan perawatan rutin lainnya seperti mandi dan jemur. Kacer sebaiknya lebih sering dimandikan. Selain bisa membuat tubuhnya selalu segar, mandi secara  rutin bisa membuat burung lebih cepat berbunyi.
Berapa kali kacer sebaiknya mandi setiap hari? Jawabannya relatif. Praktik yang dilakukan pemilik kacer pun bervariasi, ada yang satu kali, dua kali, bahkan sampai tiga kali. Dengan pertimbangan bisa membuat burung selalu dalam kondisi segar, Om Kicau menyarankan aktivitas mandi pada kacer bisa dilakukan 2-3 kali dalam sehari.
Adapun durasi penjemurannya bisa disesuaikan dengan kebiasaan dan kondisi burung. Lazimnya, kacer bakalan dijemur selama 2-3 jam sehari. Tetapi jika kelak sudah gacor, durasi penjemuran sebaiknya dibatasi cukup 2 jam saja. Ini untuk mencegah panas berlebihan yang bisa membuat suara kicauannya terganggu.
Hal penting lainnya adalah pemasteran. Sarena burung yang memiliki banyak suara isian cenderung lebih cepat berkicau atau ngeplong. Isian yang bagus untuk kacer juga relatif, tergantung selera. Jika Anda ingin menurunkan burung ke arena lomba, tren isian untuk kacer saat ini adalah cililin, lovebirdcucak jenggot, dan burung gereja tarung.
Itulah beberapa hal penting mengenai perawatan kacer bakalan agar burung menjadi lebih cepat berkicau dan rajin bunyi.
Semoga bermanfaat.

Rabu, 23 April 2014

Tiga jenis murai batu asal Sumatera: Deskripsi dan video

Tiga jenis murai batu asal Sumatera: Deskripsi dan video

Sebenarnya jenis-jenis murai batu asal Sumatera sudah sering dijelaskan dalam berbagai blog maupun website burung, termasuk di omkicau.com. Om Kicau pernah menjelaskanjenis-jenis murai batu dan habitatnya, serta bagaimana cara membedakan murai batu asal Sumatera dan Kalimantan. Namun, ketika beragam murai batu beredar di pasar burung, tak sedikit kicaumania yang tetap kebingungan membedakannya. Apalagi, tidak bisa dimungkiri, banyak praktik nakal dari oknum pedagang burung yang sering mengklaim MB dari daerah yang satu sebagai MB dari daerah lain.
Om Kicau tidak ingin mempertajam polemik mengenai mana murai batu yang paling joss untuk lomba, karena ini akan mengingkari sifat dari hobi burung: memperoleh kepuasan batin. Bukan memperoleh musuh baru dan bisa diajak berdebat soal mana murai batu yang lebih unggul dalam lomba.
Masing-masing jenis murai batu punya penggemar di komunitas masing-masing, juga di kalangan kicaumania yang mukim di pulau tertentu. Jadi, kalau mau berdebat, silakan turunkan gaco masing-masing ke even lomba / latber, karena di sanalah jawaban yang sesungguhnya. Bukan jawaban dari hasil silang pendapat di berbagai forum online.
Nah, artikel kali ini sekadar kilas balik mengenai tiga jenis murai batu asal Sumatera yang paling popular saat ini, yaitu murai batu medan, murai batu lampung, dan murai batu nias. Masing-masing akan dideskripsikan berdasarkan kondisi terkini, dilengkapi dengan video yang pernah diunggah beberapa sobat kicaumania di youtube.
Om Kicau merasa perlu membuat deskripsi ini, karena masih banyak penggemar MB yang mengaku kesulitan membedakan dan mengetahui daerah asal dari burung murai batu tersebut. Apalagi, sampai saat ini memang belum ada ciri-ciri khusus yang dapat membedakan masing-masing jenis murai secara akurat, khususnya dari Sumatera.
Pasalnya, semua murai batu di Sumatera berasal dari spesies yang sama, yaitu Copychus malabaricus. Spesies ini juga sama persis seperti yang dijumpai di Thailand, kawasan Indochina (Vietnam, Myanmar, Kamboja, dan Laos), serta Semenanjung Malaysia (wilayah Malaysia selain yang ada di Kalimantan Utara).
Memang, Copsychus malabaricus memiliki beberapa subspesies / ras, tetapi perbedaannya sangat tipis. Dan, ketika burung sudah ada di pasar burung, tetaplah sulit untuk membedakannya kecuali murai batu ekor hitam / blacktail.
Maka, apa yang tersaji di sini pun sesungguhnya hanya merupakan panduan awal saja, berdasarkan beberapa referensi terpercaya. Sebab, sekali lagi, pada dasarnya tetap susah membedakan murai batu menurut habitat aslinya, kecuali para pemikat yang menangkap langsung burung itu di lokasi tertentu. Namun, setidaknya, ini bisa meningkatkan pemahaman kita, terutama saat hunting murai batu di pasar burung.
MURAI BATU LAMPUNG
murai lampung super
Murai batu lampung super
Di daerah asalnya, yaitu hutan-hutan di wilayah Lampung dan sekitarnya (Krakatau), sebenarnya sudah sangat jarang ditemukan burung murai batu yang khas daerah ini.
Hal ini antara lain karena maraknya kasus alihfungsi hutan menjadi kawasan perkebunan dan permukiman penduduk. Meski murai batu bukan termasuk burung migran, apalagi pindah lokasi dalam jarak jauh, kemungkinan perpindahan lokasi akibat kerusakan habitat tetap ada.
Artinya, ada sebagian murai batu yang mati karena habitat rusak dan tak mampu menyediakan lagi pakan untuknya, namun pasti ada sebagian (meski kecil) yang punya kondisi fisik paling prima akan lolos dari seleksi alam, dan memperoleh habitat baru di luar Provinsi Lampung.
Menurut beberapa rekan kicaumania yang tinggal di Lampung, selama ini burung yang dikenal sebagai murai batu lampung sesungguhnya dipasok dari Kota Agung, Jambi, dan Riau. Bukan hasil tangkapan para pemikat di hutan-hutan yang ada di wilayah Lampung.
Ciri-ciri murai batu lampung antara lain:
  • Postur tubuhnya relatif kecil
  • Kalau berbunyi tidak seperti murai batu borneo yang mengembungkan bulu-bulunya.
  • Ada beberapa individu yang pada awal buka suara mengembungkan bulu-bulunya, tetapi setelah itu kembali normal.
Memilih murai batu lampung di pasaran memang agak susah jika tidak ditemani oleh seseorang yang sudah benar-benar mengerti bagaimana bentuk MB lampung. Sebab, ada beberapa pedagang yang kerap menyebut murai batu dari daerah lain (misalnya Kalimantan) sebagai MB lampung.
Gaya tarung murai batu lampung juga bervariasi, sehingga tak bisa dijadikan tengara khusus. Tetapi, menurut beberapa sobat kicaumania asal Lampung, salah satu ciri khas murai batu lampung adalah gaya mematuknya yang dilakukan sambil menaikturunkan kepalanya.
Selain itu, warna merah / oranye pada bagian dadanya terlihat sedikit lebih gelap ketimbang murai batu asal Kalimantan. Adapun mengenai sebutan murai batu lampung super, kemungkinan ditujukan untuk murai yang memiliki ekor lebih panjang.
Video murai batu lampung
MURAI BATU MEDAN
MB MEDAN...
Murai batu medan
Istilah murai batu medan sebenarnya hanya brandingproduk saja. Sebab, jika ditelusuri lebih lanjut, jenis ini didatangkan dari beberapa daerah di Aceh, Pasaman, Padang Sidempuan, bahkan dari Semenanjung Malaysia.
Dulu, murai batu medan masih banyak dijumpai di beberapa kawasan di Sumatera Utara, misalnya Bukit lawang, Bohorok, dan kaki Gunung Leuser yang berada di wilayah provinsi ini. Perlu diketahui, Taman Nasional Gunung Leuser berada di perbatasan Sumatera Utara dan Aceh, sebagaimana Dieng yang berada di perbatasan Banjarnegara dan Wonosobo.
Tetapi, menurut beberapa sobat kicaumania di Sumatera Utara, keberadaan murai batu saat ini sudah jarang ditemukan di beberapa kawasan tersebut. Para penangkar setempat pun kesulitan mendapatkan murai batu asli medan, sehingga praktik yang sering dilakukan adalah mengawinkan jantan dan betina murai batu dari berbagai jenis, untuk mendapatkan burung yang istimewa.
Karena itulah, sebagian besar murai batu medan yang beredar di pasaran sebenarnya berasal dari Aceh, dan sebagian lainnya dari Pasaman, Padang Sidempuan, dan Malaysia.
Murai batu medan memang paling popular dan paling banyak disukai kicaumania di Indonesia. Hal inilah yang membuat harganya lebih tinggi daripada jenis murai batu yang lain.
Berikut ini beberapa ciri khas murai batu medan :
  • Postur tubuhnya lebih besar daripada jenis murai batu lainnya.
  • Badan tegap.
  • Bentuk kepala bagus.
  • Ekornya panjang dan melengkung.
  • Warna hitam pada bulunya memiliki efek kebiruan saat terkena sinar
  • Suara kicauannya bervariasi, dengan volume cukup keras.
Karena ciri yang paling mudah diingat adalah ekornya yang panjang, para oknum pedagang nakal pun sering menyambung ekor murai batu jenis lain, sehingga terlihat panjang seperti murai batu medan.
Video murai batu medan
MURAI BATU NIAS
murai nias paling populer natalia
Murai batu nias
Murai batu nias memang berbeda dari dua jenis yang sudah dijelaskan sebelumnya, karena memiliki ciri khas berupa ekor hitam.
Nias merupakan pulau kecil di bawah Sumatera, dan termasuk dalam wilayah administratif Provinsi Sumatera Utara. Daerah ini dulu memang menjadi habitat murai batu ekor hitam, tetapi kondisi saat ini sudah jauh berbeda.
Di habitat aslinya, burung ini juga sudah makin jarang ditemui. Namun, karena brand image sudah terbentuk, para pedagang sering mengakalinya dengan menyebut murai ekor hitam yang dijualnya berasal dari Nias.
Padahal, praktik yang terjadi saat ini, banyak beredar murai batu ekor hitam dari daerah lain di Sumatera, seperti Mentawai / Pagai, Sibanang, Simeulue, dan sebagainya.
Murai batu nias, dalam pengertian jenis yang asli dari Pulau Nias, memiliki beberapa ciri sebagai berikut :
  • Postur tubuh relatif kecil, atau seukuran murai batu lampung.
  • Warna merah / oranye pada bulu dadanya juga mirip MB lampung.
  • Bulu utama pada ekornya tidak berwarna putih seperti jenis murai batu lainnya, tetapi hitam (blacktail).
Sebagian murai batu ekor hitam yang berasal dari daerah selain Nias juga memiliki ciri yang sama, tetapi ada juga yang sebagian bulu utama pada ekornya tidak murni hitam. Untuk melihat keragaman murai batu ekor hitam asal Sumatera, silakan buka kembali arsipnya di sini.
Gaya tarung murai batu blacktail cukup unik, yaitu menggerak-gerakkan kepala sambil berkicau. Burung jenis ini juga banyak dicari untuk dikembangbiakan, khususnya yang berjenis kelamin betina. Induk betina MB ekor hitam dikawinkan dengan MB medan atau lampung, untuk mendapatkan burung istimewa.
Meningkatnya permintaan murai batu ekor hitam juga sering dimanfaatkan pedagang nakal untuk mengakali calon pembelinya. Hal ini terutama setelah Natalia, prototipe MB blacktailpaling sempurna sejauh ini, sering menjuara even nasional, dengan mengalahkan murai batu medan maupun MB lampung.
Sejak saat itulah, sejumlah pedagang nakal sering “menyulap” murai batu ekor putih, dengan menyemirnya menjadi hitam.
Video murai batu ekor hitam
Itulah tiga jenis murai batu asal Sumatera yang paling popular saat ini. Selain dari Sumatera, ada juga murai batu yang merupakan burung endemik di Jawa, yaitu larwo. Bagaimana bentuk dan ciri-cirinya, silakan buka arsipnya di sini. Ada pula murai batu asal Kalimantan (silakan cek di sini).
Semoga bermanfaat.

Selasa, 22 April 2014

Prospek cerah penangkaran burung gereja

Prospek cerah penangkaran burung gereja

Sebagian besar breeder maupun sobat kicaumania nyaris tidak pernah melirik burung gereja (burger) sebagai salah satu komoditas burung penangkaran. Harga yang rendah, juga mudahnya mencari burger tangkapan alam, membuat burung ini seperti “dicoret” dari daftar burung yang layak ditangkarkan. Namun jika kita mau berfikir soal masa depan, juga lebih membaca peluang usaha, sebenarnya penangkaran burger memiliki prospek cerah.
breeding burung gereja
Penangkaran burung gereja di Inggris.
Salah satu alasan mengapa penangkaran burger memiliki prospek cerah adalah sebagian besar pemilik burung berkicau menggunakan burung gereja sebagai burung master. Selain itu, sebagaimana dijelaskan dalam artikel Merawat burung gereja untuk masteran, burger yang dipelihara sejak lolohan akan menjadi lebih jinak dan lebih rajin bunyi saat dewasa.
Saat ini harga burung gereja yang rajin bunyi bisa mencapai Rp 100.000. Jika rajin bunyi, sekaligus jinak, tentu harga bisa lebih mahal lagi. Jika setiap pemilik burung kicauan menggunakan lebih dari 1 ekor burger (sehingga memberi efek seperti suara burung gereja tarung atau burung gereja kawin), tentu makin banyak burung hasil penangkaran yang bisa dijual.
Lebih dari itu, bahkan di atas segalanya, penangkaran burung gereja sejak sekarang merupakan upaya antisipasi agar populasi burung gereja di alam liar tetap terjaga. Sebab yang namanya spesies burung, jika terus-menerus diambil dari alam. dan tak pernah diimbangi dengan penangkaran, suatu saat pasti akan punah.
Bagaimana memulai penangkaran burung gereja?
Ada dua cara yang bisa dilakukan untuk memulai penangkaran burger. Pertama, sebagaimana penangkaran jenis burung lainnya, Anda mesti menyiapkan kandang penangkaran, dilengkapi dengan kotak sarang, lantas membeli calon indukan, melakukan penjodohan, sampai akhirnya kedua induk kawin dan berproduksi.
burung gereja makan di feeder
Sekelompok burung gereja menyantap pakan dari feeder di halaman rumah.
Cara kedua, sebagaimana sering dilakukan masyarakat di Eropa, cukup menyediakan kotak sarang di halaman atau pekarangan rumah. Setiap pagi dan sore hari, warga khususnya di Inggris sering meletakkan feeder berisi pakanburung di dekat kotak sarang. Burung gereja yang di Eropa bisa berupa tree sparrow dan house sparrow sering datang ke pekarangan rumah, bahkan masuk ke kotak sarang ketika hendak berkembang biak.
Lalu, bagaimana penerapannya di Indonesia? Bagaimana memancing burung gereja liar agar mau menghampiri dan bermain di sekitar halaman rumah kita?
Jika Anda memiliki kenari, maka sebarkanlah pakan kenari di sekitar halaman rumah, begitu melihat ada 1 – 2 ekor burung gereja mampir ke halaman. Setelah melihat pakan tersebut, biasanya beberapa waktu kemudian mereka akan datang bersama dengan kelompoknya yang jumlahnya bisa mencapai puluhan ekor.
Burung gereja merupakan spesies burung yang paling mudah dijumpai baik di perkotaan maupun pedesaan. Meski di lingkungan permukiman, jika Anda cermati, burung ini selalu ada dan biasanya hinggap di kabel dan tiang listrik, kabel dan tiang telepon, atau bisa juga menelusup ke lubang-lubang rumah bertingkat.
Jika sudah ada kelompok burger yang datang ke halaman rumah, karena pancingan pakan kenari, Anda dapat mulai menempatkan kotak sarang di sekitar halaman. Misalnya, ditempel pada dinding luar rumah, atau pada bagian lain di halaman tersebut. Lakukan terus pemancingan pakan kenari, karena burger dengan instingnya sudah tahu kalau di tempat ini tersedia pakan.
Ketika hendak berkembang biak, mereka dengan sendirinya akan masuk ke dalam kotak sarang yang sudah disediakan. Berikut ini beberapa model kotak sarang yang bisa digunakan untuk burger :
Bentuk kotak sarang yang digunakan
Bentuk kotak sarang yang digunakan untuk burung gereja.
Anda juga bisa membuat kotak sarang model berderet, yang lebih menghemat tempat, dan bisa digunakan untuk beberapa pasangan induk burung gereja.
tempat sarang burung gereja
Kotak sarang model berderet yang ditempel pada dinding luar rumah.
Adapun cara pembuatan sarang bisa dilihat pada gambar di bawah ini:
Cara membuat kotak sarang
Cara membuat kotak sarang burung gereja.
Tempat atau wadah pakan (feeder) bisa diletakkan di samping atau di dekat kotak sarang, untuk merangsang burung agar mau menggunakan kotak sarang tersebut.
Bahan sarang boleh saja tidak perlu  disediakan, karena induk jantan dan induk betina akan mencarinya dari alam dan membawanya ke kotak sarang. Tetapi kalau pun disediakan juga tidak masalah, dan Anda dapat membeli bahan sarang di toko burung atau toko perlengkapan burung.
Kotak sarang yang sudah digunakan oleh burung untuk bertelur
Kotak sarang yang sudah digunakan induk betina untuk bertelur.
Biarkan induk betina mengerami telur-telurnya sampai menetas. Nah, setelah umur 7 hari, Anda bisa memanen anakan untuk diloloh sendiri. Adapun mengenai perawatan termasuk cara pembuatan adonan makanan untuk meloloh anakan burung gereja, bisa dilihat kembali penjelasannya di sini.
Anda bisa menjual anakan burger ketika masih dalam kondisi lolohan, bisa juga ketika anakan sudah bisa makan sendiri, bahkan bisa juga merawatnya hingga jinak dan gacor, kemudian dijual kepada para pemilik murai batukacerpentetplecicucak hijau, dan aneka burung kicauan lainnya, dengan harga yang jauh lebih tinggi.
Anakan burung gereja yang siap dipanen
Anakan burung gereja yang siap dipanen ( foto:sialis.org)
Metode seperti ini sudah sering dilakukan beberapa kicaumania sejak beberapa tahun lalu, dan hasilnya sangat positif. Banyak kicaumania mengaku berhasil dalam merawat anakan burung gereja hingga dewasa dan gacor, yang kemudian dijual dengan harga lumayan.
Mumpung belum banyak orang yang melirik penangkaran burung gereja, mengapa Anda tidak mencuri start sejak sekarang?
Semoga bermanfaat,

Senin, 21 April 2014

Tips menyiapkan pleci menjelang lomba

Tips menyiapkan pleci menjelang lomba

Pleci merupakan burung koloni. Jika terbiasa dirawat sendiri, dia akan menunjukkan tingkah senang saat bertemu pleci lainnya dengan cara berlompatan di dalam sangkar. Namun ketika sudah berada di tengah kerumunan pleci lainnya, misalnya dalam lomba, latber, atau sekadar gathering, maka pleci tersebut akan berusaha mengeluarkan suara kicauan yang paling keras. Untuk membantu plecimania, berikut ini tips menyiapkan pleci menjelang lomba, yang bersumber dari plecimania Singapura (sgmataputeh).
LOMBA PLECI : Diperlukan beberapa faktor yang mendukung pleci tampil maksimal
LOMBA PLECI : Diperlukan beberapa faktor yang mendukung pleci tampil maksimal.
-
Di alam liar, pleci akan lebih sering mengeluarkan suara kerasnya ketika berada dalam kerumunan pleci lainnya. Biasanya pleci yang bersuara paling keras dan mentalnya bagus akan menjadi pemimpin koloni. Dialah yang berhak mengarahkan tujuan ke mana mencari pakan bersama.
Untuk mendapatkan pleci dalam kondisi seperti di alam liar, terlebih dalam arena lomba tempat di mana banyak pleci lain berkumpul, tentu kita harus mempersiapkan kondisi pleci yang kita miliki. Dengan begitu, mereka tak kaget atau bersikap berlebihan ( misalnya menjadi nakal karena terlalu girang) saat bertemu pleci-pleci lain sesama peserta lomba.
Berikut ini beberapa persiapan khusus yang paling sering dilakukan para penggemar burung pleci, baik di Indonesia maupun di negara tetangga seperti Singapura.
1. Menjaga kondisi birahi pleci
Kondisi birahi pleci sebelum dan menjelang lomba harus stabil. Untuk itu, sebagai perawat, Anda harus bisa mengatur pola rawatan agar burung siap dilombakan.
Burung pleci rajin berkicau karena adanya stimulasi atau rangsangan dari siklus etrus yang dipengaruhi  hormon testosteron, estrogen, dan progesteron yang terdapat dalam tubuh burung. Hormon-hormon ini terbentuk sebagai hasil dari stimulasi eksternal (birahi) yang meningkat secara cepat, misalnya akibat penjemuran, dan mengkonsumsi pakan berprotein tinggi.
Pleci
-
Cara menjaga birahi bisa dilakukan dengan memberikan pakan yang telah diatur sedemikan rupa dalam perawatan harian dan  / atau perawatan sebelum lomba. Biasanya kita menyebutnya dengan settingan atau setelan, baik untuk harian atau untuk lomba.
Dalam settingan untuk lomba, biasanya kita membatasi pemberian pakan tinggi protein selama beberapa hari menjelang lomba (biasanya 7 -10 hari ). Setelah mendekati Hari-H, kadar protein mulai ditingkatkan.
Dengan menjaga kondisi birahi, maka pleci tidak akan menunjukkan perilaku nakal dan bisa tampil dengan lebih maksimal dalam sebuah perlombaan.
2. Mengenali karakter burung
Mengenali karakter burung pleci yang kita pelihara merupakan faktor paling penting dalam memahami dan melatihnya.
Di alam liar, pleci memiliki kehidupan sosial dengan berkoloni, berkicau, dan menyanyikan lagu semerdu dan sekeras mungkin. Ini merupakan salah satu cara pleci untuk menarik perhatian lawan jenisnya, atau memberi peringatan pada burung lain mengenai kemampuannya.
kontes pleci
Kontes burung pleci di Singapura.
-
Hal yang cukup aneh di sini adalah banyak plecimania yang bertanya mengenai karakter dari burung pleci miliknya. Padahal karakter burung tersebut justru hanya diketahui oleh pemilik / perawat pleci itu sendiri.
Salah satu contoh dalam mengenali karakter adalah apakah pleci terbiasa dijemur cukup lama atau hanya mampu bertahan beberapa menit saja. Apakah pleci akan lebih rajin berkicau ketika diberi pakan dengan kadar protein ditingkatkan, seperti menambah porsi serangga, atau justru akan melempem akibat terlalu banyak mengkonsumsi protein.
Karakter setiap individu burung itu berbeda, meski berasal dari spesies yang sama. Bukankah kita sesama manusia pun memiliki karakter berbeda? Bahkan kita dan saudara sekandung pun memiliki karakter yang belum tentu sama.
Begitu pula karakter pleci yang akan dilombakan. Ada individu pleci yang butuh perlakuan khusus jelang lomba, agar bisa tampil lebih maksimal daripada pleci lainnya. Ada juga yang hanya membutuhkan asupan nutrisi yang cukup untuk menjaga staminanya saat dilombakan.
Beberapa ini beberapa karakter pleci yang menuntut perawatan berbeda sebelum lomba:
1. Butuh kesendirian
Ada pleci yang butuh kesendirian, sehingga harus menjalani masa karantina atau diasingkan dari burung sejenis selama 7-10 hari menjelang perlombaan.
Selama masa sendirian, pleci tidak boleh melihat atau mendengar suara kicauan pleci lainnya. Selama masa isolasi, pleci tetap diberi perawatan harian seperti biasanya.
Ketika dilombakan, maka pleci akan mengeluarkan suara yang kencang saat melihat banyak burung pleci di sekelilingnya.
2. Harus dicas dengan pleci betina
Ada juga pleci yang sebelum berlomba harus ditempel atau dicas terlebih dulu dengan pleci betina selama 7-10 hari. Pada saat dilombakan, pleci akan mengeluarkan suara kencangnya, untuk mencari keberadaan burung betinanya di antara pleci-pleci lain di sekelilingnya.
Selain menjaga kondisi birahi dan mengenali karakter burung, jangan lupakan kebutuhan nutrisi, termasuk vitamin. Tanpa nutrisi yang baik dan cukup, burung sulit tampil maksimal.
Selain itu, ada juga plecimania yang tidak memerlukan ritual khusus seperti mengisolasi burung maupun dicas dengan burung betina menjelang lomba. Dalam hal ini, pleci cukup diberi perawatan harian, dengan tambahan nutrisi dan vitamin untuk mendukung stamina saat dilombakan.
Begitu pula menjelang dimulainya lomba, tidak sedikit plecimania yang sengaja berkumpul untuk melatih plecinya selama beberapa menit sebelum dilombakan, atau istilahnya latihan pemanasan.
Itulah beberapa hal yang terkait dengan cara menyiapkan pleci sebelum dilombakan.
Semoga bermanfaat.