Kamis, 30 Januari 2014

Penangkaran Murai Batu

Om Didik dikenal sebagai sosok yang disiplin. Ini salah satu modal penting bagi breeder burung, baik murai batu maupun jenis burung kicauan lainnya. Sebab, semua kebutuhan hidup burung tergantung dari pemilik atau perawatnya.
Didik 88 BF Jambi
Didik 88 BF Jambi
Kedisiplinan Om Didik, yang memiliki nama asli Aries Setiadi, terbentuk sejak kecil dan makin terasah saat remaja ketika dia menjadi atlet tenis meja di Provinsi Jambi. Tentu saja kedisiplinan tidak mutlak harus terbentuk dari dunia olahraga. Yang penting ada kemauan untuk mendisiplinkan diri.
“Tanpa kedisiplinan, tentu burung-burung cenderung akan terabaikan. Padahal burung harus makan untuk bertahan hidup. Bahkan untuk bisa berproduksi dengan maksimal, burung tidak cukup sekadar bertahan hidup, tetapi pakan yang diberikan harus bisa membuatnya aktif berproduksi,” pesan dia.
OK, tidak perlu berpanjang lebar lagi, berikut ini beberapa gambar penangkaran murai batu Didik 88 Bird Farm. Pada beberapa gambar akan diselipi sedikit informasi terkait dengan proses penangkaran murai batu.
Seleksi induk dan proses penjodohan
Didik 88 BF Jambi
Sangkar murai batu jantan dan betina didempetkan selama seminggu.

Penjodohan termasuk salah satu tahapan penting dalam penangkaran murai batu. Tentu diawali dari seleksi calon induk, yang sudah banyak dijelaskan Om Kicau dalam beberapa artikel sebelumnya.
Untuk memilih calon indukan, Om Didik terbilang sangat teliti. Umumnya induk yang digunakannya adalah murai batu dari Medan, Batang Asai, dan Padang.
Beberapa indukan diperoleh dari sahabatnya sesama breeder murai batu, yaitu Om Agus Arizon yang profilnya juga pernah dimuat Om Kicau di sini. Karena bersahabat, dan ingin sahabatnya juga sukses, Om Agus beberapa kali melepas indukan berkualitas untuk Om Didik.
Sebagaimana lazimnya penjodohan murai batu, Om Didik juga melakukan penjodohan dengan cara menempelkan sangkar induk jantan dan sangkar induk betina. “Prosesnya dapat berlangsung sekitar satu minggu,” kata dia.
Terkadang Om Didik juga menggunakan sangkar gantung untuk menjodohkan murai batu jantan dan betina, seperti terlihat pada gambar di bawah ini.
Didik 88 Bird Farm Jambi
Penjodohan murai batu dalam sangkar yang digantung bersebelahan.
Anda bisa mencoba salah satu model penjodohan di atas, atau boleh juga mencoba kedua model untuk mencari formula penjodohan yang terbaik di tempat masing-masing.
Setelah berjodoh, yang antara lain ditandai dengan kedua burung terlihat selalu berdekatan, burung jantan sering bersiul-siul dan burung betina juga merespon siulan tersebut, maka burung betina bisa dimasukkan terlebih dulu ke dalam kandang penangkaran.
“Tujuannya agar burung betina bisa memahami situasi di dalam kandang. Ini penting jika terjadi hal-hal tak diinginkan, misalnya burung jantan berlaku agresif. Intinya, burung betina menjadi lebih siaga menghadapi kemungkinan ancaman dari burung jantan saat nanti disatukan,” jelas Om Didik.
Sekitar dua jam setelah burung betina dimasukkan dalam kandang, barulah burung jantan menyusul dimasukkan dalam kandang yang sama.
Tetapi jika Anda kurang yakin terhadap keamanan murai batu betina, bisa juga menggunakan solusi lain, di mana burung jantan tidak langsung diumbar dalam kandang penangkaran. Jadi burung jantan tetap dimasukkan dalam sangkarnya, tapi sangkar dimasukkan dalam kandang penangkaran. Biarkan proses perkenalan berlanjut di sini. Biasanya, burung jantan kembali memanggil-manggil betinanya. Dan, si betina akan mulai sering mendekati sangkarnya.
Untuk menjaga birahinya dalam kondisi optimal, Anda bisa memberikan extra fooding (EF) kroto dan jangkrik sepuasnya. Ulat hongkong hanya diberikan apabila cuaca agak dingin, misalnya sering hujan seperti saat ini.
Penyediaan kotak sarang
Saat menyatukan burung jantan dan burung betina, Anda juga bisa menyiapkan kotak sarang dalam kandang penangkaran, lengkap dengan bahan sarangnya. Sebagian bahan sarang ditata dalam kotak dan sebagian lagi disebar di lantai kandang, untuk memancing kedua calon induk agar segera kawin dan berproduksi.
Sebagaimana anjuran Om Kicau selama ini, berilah pilihan kotak sarang kepada pasangan induk. Jika burung mempunyai pilihan, maka yang dipilihnya tentu kotak sarang yang disukainya, dan ini sangat membantu proses reproduksinya.
Jadi, Om Didik pun menyediakan dua kotak sarang dalam setiap petak kandang, seperti pada gambar di bawah ini:
Didik 88 Bird Farm Jambi
Dua kotak sarang dalam setiap petak kandang.
Induk murai batu dalam penangkaran Om Didik rata-rata bertelur sebanyak 3 – 4 butir. Kalau anakan sudah menetas, induk dibiarkan merawat dan meloloh anaknya hingga umur 10 hari.
Perawatan anakan murai batu
Setelah umur 10 hari, anakan dipanen dan dipindahkan ke dalam sangkar yang diberi lampu bohlam 5 Watt sebagai penghangat (brooder). Om Didik mendesain kotak sarang sedemikian rupa, sehingga memudahkan saat panen. Silakan lihat gambar di bawah ini:
Didik 88 Bird Farm Jambi
Memanen anakan murai batu dengan membuka pintu belakang kotak sarang.
Begitu dipindah ke sangkar yang hangat, maka anakan harus rutin diberi pakan dengan cara diloloh setiap 1 jam sekali. Frekuensi ini lama-lama akan diturunkan, seiring pertambahan umur, misalnya 2 jam sekali, 3 jam sekali, dan seterusnya.
Untuk anakan umur kurang dari 15 hari, Om Didik hanya memberikan pakan kroto pilihan saja, tanpa campuran bahan lain. Kroto harus segar dan sudah dibersihkan dari semutnya.
Didik 88 Bird Farm Jambi
Kroto pilihan untuk bahan lolohan anakan MB umur kurang dari 15 hari.
—-
Jika sudah berumur 15 hari, kroto mulai dicampur dengan voer, kemudian diaduk-aduk agar merata. Pada waktu umur 1 bulan, anakan sudah bisa makan sendiri.
Didik 88 Bird Farm Jambi
Kroto campur voer untuk anakan MB umur lebih dari 15 hari,
Pemasangan ring bisa dilakukan pada umur 10 – 15 hari. Umur 15 hari, anakan murai batu juga sudah mulai belajar nangkring, seperti gambar di bawah ini:
Didik 88 Bird Farm Jambi
Anakan murai batu umur 15 hari, mulai belajar nangkring.
Didik 88 Bird Farm Jambi
Sebelum umur 1 bulan, anakan MB bisa disatukan dalam sangkar.
Selain menjadi penangkar, Om Didik juga aktif menurunkan beberapa burungnya ke arena lomba. Ini penting untuk memperluas networking. Anda jangan berharap bisa menjadi penangkar sukses, kalau tak pernah ada gaco yang juara.
Kredibilitas seorang penangkar acapkali ditentukan oleh seberapa banyak produknya bisa moncer di lapangan. Agus Arizon BF dan Didik 88 BF sudah membuktikan hal ini. Begitu pula dengan penangkar di Jawa, seperti Arco BF Serang atau SKL BF Indramayu.
Didik 88 Bird Farm Jambi
Didik bersama Rudi (kiri) yang sehari-hari mengurus bird farm.
Bukan hanya itu. Rumah Om Didik juga kerap menjadi “penitipan” murai batu juara. Misalnya King Tiger, gaco andalan Abun Tanoto, yang dititipkan dan dirawat Om Didik. Sudah berkali-kali burung ini moncer di lapangan.
Om Didik juga piawai mengorbitkan kacer dan kapas tembak. Bahkan, belum lama ini, kacer BJ serta kapas tembak 007 miliknya berhasil menjuarai lomba burung yang diadakan Sukarejo Team, tanggal 5 Januari lalu.
Itulah sekelumit cerita di balik galeri gambar breeding murai batu Didik 88 Bird Farm Jambi. Semoga bisa membangkitkan semangat calon breeder dan breeder pemula, agar ikut berkiprah dalam usaha penangkaran burung kicauan, dalam rangka menjaga kelestarian burung di alam liar. (Kelana Lana)
Didik 88 Bird Farm Jambi
Didik 88 bersama Tole (tengah) dan Agus Arizon (kanan).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar